Lagu ini diciptakan Wage Rudolf Soepratman pada tahun 1924.
Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan negara Indonesia. Lagu ini biasa dinyanyikan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. Lalu, siapa pencipta lagu Indonesia Raya?
Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman atau yang dikenal dengan WR Supratman. Berikut ulasan terkait profil WR Supratman.
Dari Sabang Sampai Merauke
Pencipta: R. Soeharjo
Sebenarnya lagu ini pada mulanya diberi judul Dari Barat Sampai ke Timur, lalu diubah atas saran dari Soekarno sehingga judulnya diubah menjadi Dari Sabang Sampai Merauke. Lagu ini mengisahkan kondisi geografis Indonesia yang melintang dari Sabang sampai Merauke.
Dari Sabang sampai Merauke
Sambung menyambung menjadi satu
Indonesia tanah airku
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Pencipta: Ismail Marzuki
Lagu ini dirilis pada tahun 1945, penciptanya yakni Ismail Marzuki. Liriknya mengisahkan mengenai kehilangan para pahlawan yang gugur di medan perjuangan dalam membela bangsa. Seperti tujuan diciptakannya lagu ini, yakni untuk menghormati tentara Indonesia yang gugur pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini pelipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Gugur bungaku di taman bakti
Harum semerbak menambahkan sari
Pencipta: Ismail Marzuki
Lagu yang memiliki judul Halo-Halo Bandung oleh Ismail Marzuki ini ditulis berdasarkan pada peristiwa masa lampau, yakni Bandung Lautan Api.
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang sudah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
Lagu nasional yang satu ini merupakan karya dari H. Mutahar pada tahun 1946. Ternyata lagu ini dibuat di dalam toilet Hotel Garuda Yogyakarta. Hal tersebut diakui oleh Mutahar sendiri. Pada masa itu meminta dicarikan secarik kertas dan pena untuk mencurahkan idenya.
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Hymne Guru menceritakan mengenai seorang guru yang berjasa bagi murid-muridnya. Guru dalam lagu ini digambarkan sebagai patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Lagu ini diciptakan oleh Sartono pada tahun 1980.
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa
Pencipta: W.R. Supratman
R.A Kartini dikenal sebagai sosok pejuang emansipasi bagi kaum hawa, sama seperti yang dikisahkan melalui lirik lagu ini.
Pendekar kaumnya untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia
Putri yang merdeka cita-citanya
Pencipta: Ismail Marzuki
Pada beberapa referensi disebutkan bahwa pencipta lagu ini ialah Ismail Marzuki. Meski demikian, sebenarnya lagu ini ditulis oleh komposer tak dikenal pada sekitar tahun 1950-1960-an.
Ait matanya berlinang
Emas intannya terkenang
Hutan gunung sawah lautan
Lihatlah putra-putrimu
Untuk nusa dan bangsa
Air matanya berlinang
Emas intannya terkenang
Hutan gunung sawah lautan
Untuk nusa dan bangsa
Pencipta: Ismail Marzuki
Lagu Indonesia Pusaka diciptakan oleh Ismail Marzuki. Lagu ini mengisahkan tentang Indonesia yang dikatakan sebagai karya indah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Selalu dipuja-puja bangsa
Disana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata
Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bagsa yang memujanya
Indonesia ibu pertiwi
Kau ku puja kau ku kasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela ku beri
Pencipta: W.R. Supratman
Seperti yang disebutkan dengan melalui buku berjudul Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup, Wage Rudolf Supratman oleh C. Hutabarat, bahwa W.R. Supratman memperoleh ide untuk menulis lagu ini ketika membaca tulisan dalam majalah terbitan Solo bernama Timbul.
Indonesia tanah airku
Di sanalah akau berdiri
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Bangsaku rakyatku semuanya
Tanahku negeriku yang kucinta
Hiduplah Indonesia raya
Tanahku negeriku yang kucinta
Hiduplah Indonesia raya
Pencipta: C. Simanjuntak
Maju Tak Gentar diciptakan oleh Cornel Simanjuntak ketika masa penjajahan. Diciptakannya lagu ini bertujuan untuk meningkatkan semangat perjuangan serta rasa nasionalisme.
Maju tak gentar membela yang benar
Maju tak gentar hak kita diserang
Maju serentak mengusir penyerang
Maju serentak tentu kita menang
Lirik Lagu Garuda Pancasila
Akulah pendukungmuPatriot proklamasiSedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negaraRakyat adil makmur sentosaPribadi bangsaku
Ayo maju majuAyo maju majuAyo maju maju
Sejarah Lagu Indonesia Raya
Dikutip dari Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), sejarah lagu Indonesia Raya mulanya muncul dari pemikiran para pejuang bangsa, salah satunya Ki Hajar Dewantara pada 1918.
Ki Hajar Dewantara sempat memikirkan kapan sekiranya Indonesia memiliki lagu kebangsaan sendiri. Pemikiran ini kemudian ditanggapi oleh Wage Rudolf Soepratman (W.R Supratman).
Ia kemudian memikirkan gagasan tersebut dan mulai menciptakan lagu Indonesia Raya pada 1924. Tentunya, aransemen lagu ini bukan perkara mudah.
Bahkan, W.R Soepratman sempat ditangkap oleh Belanda karena mengaransemen lagu kebangsaan yang dapat menggugah jiwa nasionalisme terhadap Indonesia.
Ilustrasi. Sejarah dan pencipta lagu Indonesia Raya (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Menurut buku berjudul 'Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman' karya C. Hutabarat, lagu ini terinspirasi dari Majalah Timbul, sebuah majalah lokal di Solo, Jawa Tengah.
Setelah rampung, lagu ini diperkenalkan di Kongres Pemuda II di Batavia (kini Jakarta) pada 28 Oktober 1928. Lagu ini kemudian menjadi salah satu katalis penggerak rasa nasionalisme bagi para pemuda Indonesia.
Namun, lirik dan partitur lagu ini mulai dikenal luas setelah Sin Po, surat kabar China berbahasa Melayu menerbitkan lirik tersebut pada 10 November 1928.
Lirik lagu Indonesia Raya yang asli berjudul tiga stanza dengan aransemen yang sama, tetapi liriknya berbeda-beda di masing-masing stanza.
Meski begitu, lirik lagu Indonesia Raya yang banyak dikenal masyarakat hanya satu stanza. Hal ini karena Panitia Lagu Kebangsaan Indonesia menetapkan cukup satu stanza saja.
Panitia itu diketuai Presiden ke-1 Indonesia Soekarno dan beranggotakan Ki Hajar Dewantara, Achiar, Sudibyo, Darmawidjaja, dan Mr. Oetojo.
Dengan begitu, satu stanza ini wajib dimainkan ketika upacara bendera HUT RI setiap tanggal 17 Agustus bersamaan dengan pengibaran bendera Merah Putih.
Hal ini kemudian ditetapkan pula dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Ketika lagu Indonesia Raya dikumandangkan di suatu acara, maka mereka yang hadir harus menyanyikan lagu tersebut dengan sikap sempurna, yaitu berdiri tegak dan sikap hormat.
Baca juga artikel terkait lainnya:
Perjalanan Karier Sudharnoto
Pada 1952, Sudharnoto memulai kariernya di Radio Republik Indonesia (RRI), setelah diajak mengisi siaran oleh Maladi yang pernah menjadi gurunya. Lagu "Garuda Pancasila" diciptakan Sudharnoto saat ia bekerja di RRI pada 1956.
Selain bekerja di RRI, Sudharnoto juga menjadi pimpinan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), organisasi seniman dan budayawan yang berdiri pada 17 Agustus 1950. Lekra seringkali dikaitkan dengan komunis karena kedekatannya dengan Partai Komunis Indonesia.
Pada masa itu, kesenian dan kebudayaan menjadi salah satu alat politik yang kerap digunakan oleh partai politik untuk menarik massa, termasuk PKI, sebagaimana dikutip dari Laporan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada 2017.
Akibat keterlibatannya di Lekra, pada 1965, setelah peristiwa G30S/PKI, Sudharnoto dipenjara dan ditetapkan sebagai tahanan politik oleh Pemerintah Orde Baru atas dugaan penyebaran paham komunisme.
Lirik Lagu Indonesia Raya
Indonesia Raya adalah lagu nasional ciptaan WR Supratman. Simak lirik lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan setiap HUT RI tanggal 17 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia tanah airkuTanah tumpah darahkuDi sanalah aku berdiriJadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaankuBangsa dan tanah airkuMarilah kita berseruIndonesia bersatu
Hiduplah tanahkuHiduplah neg'rikuBangsaku, rakyatku, semuanyaBangunlah jiwanyaBangunlah badannyaUntuk Indonesia Raya
Indonesia rayaMerdeka, merdekaTanahku, negeriku yang kucintaIndonesia rayaMerdeka, merdekaHiduplah Indonesia raya
Mengutip dari situs Museum Sumpah Pemuda Kemdikbud, Wage Rudolf Soepratman atau WR Supratman lahir di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Jumat Wage, 19 Maret 1903. WR Supratman lahir dari pasangan Sersan Djoemeno Senen Sastrosoehardjo dan Siti Senen.
Tiga bulan setelah lahir, WR Supratman dan orang tuanya pindah ke Jatinegara. Meskipun lahir di Purworejo, ayah WR Supratman mencatatkan akta kelahiran putranya di Jatinegara, sehingga banyak yang menuliskan WR Supratman lahir di Jatinegara.
Pendidikan dan Karier WR Supratman
WR Supratman menyelesaikan masa pendidikannya di sekolah keguruan. Berikut ini jejak pendidikan WR Supratman mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah pendidikan guru.
- Frobelschool (Taman Kanak-kanak) di Jakarta - Tweede Inlandscheschool (Sekolah Angka Dua) - Lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE, ujian untuk calon pegawai)- Setelah KAE, berlanjut ke Normaalschool (Sekolah Pendidikan Guru).
Wage Rudolf Soepratman memulai karirnya sebagai jurnalis pada tahun 1924. Ia bekerja pertama kali pada surat kabar Kaoem Moeda. Setahun kemudian pada tahun 1925, ia pindah ke Jakarta dan menjadi wartawan Surat Kabar Sin Po.
Sejak saat itu, ia rajin menghadiri rapat-rapat organisasi pemuda dan partai politik yang diadakan di Gedung Pertemuan di Batavia. WR Supratman juga terlibat dalam kongres Pemuda Kedua pada 27-28 Oktober 1928.
Hymne Suara Proklamasi
Pencipta: R.A.J. Soedjasmin
Lagu Hymne Suara Proklamasi mengandung makna tentang peristiwa proklamasi.
Api merdeka kekal menyala
Di dada rakyat puluhan juta
Setiap jengkal tanah di bela
Tanah airnya bumi tercinta
Dengar hai dengar suara berapi
Lagu menembus kabut dan mendung
Dalam perjuangan hidup dan mati
Di jalan merdeka tiada berujung
Jaga panjinya tetap perkasa
Pusaka jaga negerinya bebas senantiasa
Jiwa rakyatnya kekal merdeka
Pencipta: Sancaya H.R.
Lagu Indah Tanahku mengisahkan mengenai keindahan Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Bagaikan intan permata
Dari Sabang ke Merauke
Samudra luas terbentang
Gunung tinggi menjulang
Hutan rimba alam raya
Ku persembahkan lagu ini memuja ‘Indah Tanahku’
Sampai masa akhir hayatku kucintai dia selalu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pencipta lagu[1][2][3] atau penulis lagu (bahasa inggris: Songwriter) ialah musisi yang membuat komposisi musik dan menulis lirik untuk sebuah lagu. Pencipta lagu dapat juga disebut komponis, karena awalnya sebuah lagu digubah dengan cara menuliskan notasinya, contohnya pada genre musik klasik. Seorang pencipta lagu yang cenderung menulis lirik sering kali disebut lirikus.
Profesi pencipta lagu lebih dikenal dengan tugas menciptakan lagu untuk penyanyi atau musikus lain, namun tidak sedikit pencipta lagu yang menyanyikan lagu yang ditulisnya sendiri. Dalam industri musik, penulis lagu biasanya bekerjasama dengan penerbit musik, terutama dalam pengelolaan hak atas komposisi mereka yang digunakan secara komersial oleh musikus lain.
Lirik Lagu Nasional Dan Sejarahnya
Nah, Grameds tidak perlu bingung mencari rangkuman mengenai lagu-lagu nasional. Berikut ini terdapat 23 lagu nasional lengkap dengan lirik dan penciptanya yang dikutip dari buku Seri Lengkap Lagu Wajib Nasional oleh Tim Smart Voice dan buku Kumpulan Terlengkap Lagu Wajib Nasional oleh Harris S. Yulianto.
Lagu dengan judul Bagimu Negeri diciptakan Kusbini tepat di tahun 1942. Menarik untuk diketahui, ternyata syair lagu ini pernah diubah guna untuk menyamarkan pesan perjuangan ada secara tersirat di dalam lagu ini supaya tak diketahui oleh penjajah Jepang pada kala itu.
Padamu negri kami bernjanji
Padamu negri kami berbakti
Bagimu negri kami mengabdi
Bagimu negri jiwa raga kami
Bendera Merah Putih
Sesuai dengan judul dan lirik lagunya, lagu ini menggambarkan mengenai rasa cinta dan bangga terhadap salah satu simbol negara Indonesia, yaitu bendera merah putih.
Gagah dan jernih tampak warnamu
Berkibaran di langit yang biru
Pelambang berani dan suci
Siap selalu kami berbakti
Untuk bangsa dan Ibu Pertiwi